puisi doaku malam ini

puisikeagamaan Doa dan harapan. 05 Desember 2014. Wahai sang pemilik alam. Hanya kasih saying-Mulah Hanya cinta-Mu jua Yang membuat rasa ini . Wahai kau sang pemilik diri. Hanya doa dan kata maaf. Yang selalu ku panjatkan. Ke khadirat-Mu ya Roob Dalam doaku aku berkta “jagalah diriku dikala malam Tuntunlah diriku dikala siang Agar Le Site De Rencontre Meetic Est Il Gratuit. Kala ku lihat jam pukul tigaTak terasa sudah lama aku berdoaYa, do'a yang selalu ku kirimkan untukmu di sepertiga malamAku tak pernah melewatkannyaTak ada yang tak bisa untuk-NyaSemua bisa terjadi atas seizin-NyaYa, termasuk membolak-balikkan hati manusiaAkankah Tuhan mengabulkan doaku? Aku tak tahuHanya harapan itu selalu adaSekecil apa pun itu selalu ku nantiSemoga kau tahu isi hati kuAku selalu menunggu kepulanganmu di setiap malam yang panjang ini Baca Juga [PUISI] Tentang Puisi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Puisi Dalam Doaku Karya Sapardi Djoko Damono Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas ....... Dalam Doaku Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara. Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana. Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu. 1989Sumber Hujan Bulan Juni 1994CatatanPuisi ini pernah dimuat di majalah Horison edisi November, 1989 sebagai Catatan PuisiPuisi "Dalam Doaku" karya Sapardi Djoko Damono memiliki beberapa hal menarik. Berikut adalah beberapa poin menarik yang dapat ditemukan dalam puisi iniPersonifikasi alam Puisi ini menggunakan personifikasi alam untuk menggambarkan perasaan dan pikiran penyair terhadap subjek puisi. Alam, seperti langit, pucuk-pucuk cemara, burung gereja, dan angin, digambarkan sebagai bentuk yang berbeda untuk menggambarkan perasaan dan hubungan yang alam yang indah Puisi ini menggambarkan gambaran alam yang indah, seperti langit yang bening, pucuk-pucuk cemara yang hijau, dan angin yang lembut. Gambaran ini memberikan nuansa keindahan dan ketenangan, serta meningkatkan suasana doa dan pada waktu Puisi ini menyoroti waktu dengan menggambarkan berbagai waktu dalam doa, seperti subuh, matahari tengah hari, sore, maghrib, dan malam. Penekanan pada waktu memberikan struktur dan arus ke dalam cinta dan keinginan doa Puisi ini mencerminkan perasaan cinta dan keinginan penyair untuk mendoakan keselamatan subjek puisi. Ungkapan cinta yang kuat dan dedikasi untuk mendoakan dengan tak pernah selesai memberikan kesan emosional yang bahasa sederhana dan lugas Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan lugas, yang membuat pesan puisi mudah dipahami. Pilihan kata yang sederhana dan kalimat yang terstruktur dengan baik memberikan kejelasan dalam ekspresi perasaan dan pikiran "Dalam Doaku" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan hubungan intim dan perasaan yang mendalam melalui gambaran alam dan ekspresi doa. Puisi ini menarik perhatian dengan personifikasi alam yang kuat, gambaran alam yang indah, dan ungkapan cinta yang kuat. Puisi ini mengajak pembaca untuk merenungkan tentang hubungan antara alam, doa, dan perasaan cinta yang Dalam DoakuKarya Sapardi Djoko DamonoBiodata Sapardi Djoko DamonoSapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020. Malamku,Aku ingin menyepiBenar-benar menyepi dari ramainya memoriAku ingin bersahabat baik dengan jiwaAgar tak meronta-ronta memohon desahMalamku,Mari kembali hidup damaiJangan biarkan memori berpikir keras perihal masa mendatangAku hanya ingin hidup menjadi penikmat semestaTanpa peduli apa yang terjadi di jagat rayaMalamku,Kemarilah peluklah tokoh bernama aku Baca Juga [PUISI] Bisikan Mesra Puisi IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. 20 Sabtu Jun 2015 Posted in Tak Berkategori ≈ Komentar Dinonaktifkan pada DO’AKU MALAM INI BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM ! JIKA DO’AKU INI.., JUGA DO’AMU, MOHON DIAMIIINKAN…! Ya Allah, Ya Rabbi, di Malam-malamMU yang sejuk, di awal-awal Ramadhan Bulan Mulia ini, TERIMALAH Do’aku untuk Kedua orangtua yang sangat kucintai, adik-adikku dan keluarganya, isteri dan anak-anakku tersayang, Sahabat, Saudaraku seiman dan setanah air yang kusayangi dan cintai ini, Berilah Kepada Kami semua kesehatan fisik, kekuatan dan kesabaran jiwa, ilmu yang bermanfaat, tawadhu’ dalam iman, keluarga yang sakinah dan bahagia, rezeki yang berkah, baik, halal dan berlimpah, serta terimalah dengan RidhaMU semua amal ibadahnya agar Kami dapat terselamatkan dari siksaMU di akhirat kelak. Mudahkanlah perjalanan hidup Kami ini dalam meraih, menggapai asa, cita, dan cinta, semoga kedamaian hati dapat menemani, dan menghiasi hari-hariMU. Ya Allah, Ya Tuhanku, Cinta dan Kasih sayangMu selalu kami harapkan. Hanya kepadaMU Kami Mohon Perlindungan dan Bimbingan. Amin3X, Ya Rabb. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. makan malam ku, ketam sepasang capit yang menghadang gigi gigiku untuk meraih tualang rasa. yang bersembunyi dalam malam, ketam kupilih ia menatapku hangat hangat. entah hendak mengutukiku atau justru mengucap, "selamat makan. jalanku sudah tak miring lagi, bukan?"aku mengangguk. entah bersetuju atau malah hendak lekas lekas melepas cangkang. lalu meraih balutan daging putih. ke dalam mulutku yang ramai doa makan. Toboali, 2 Juni 2022 Lihat Puisi Selengkapnya

puisi doaku malam ini